silahkan mampir disini

ilmu pengetahuan mengalir seperti air

translator

English French German Spain Italian Japanese

Selasa, 15 November 2011

Rasa KESATRIA antara sebuah Piring Putih dan kerak nasi untuk sebuah nyawa

Munu Karewau (Membunuh Kerbau) saat Ritual Wara,
Ada hal yang menarik dan sangat dinanti-nanti oleh warga dari rentetan ritual Wara atau rukun kematian terakhir umat Hindu Kaharingan di DAS Barito (dari Barsel sampai Murung Raya) yaitu pada saat pembunuhan kerbau (munu karewau). Dimana saat hari pembunuhan kerbau, banyak warga yang berbondong-bondong ke lokasi tempat dilangsungkannya pembunuhan kerbau, untuk menyaksikan 'acara' tersebut. Sebelum dilangsungkannya pembunuhan (munu karewau), maka dilakukan beberapa ritual serta hal-hal yang perlu dipersiapkan.

Selasa, 15 Maret 2011

Mengenal Hindu Kaharingan dari sepatah-dua KATA

(by: Tiwi Etika)

Tuhan dalam ajaran Hindu Kaharingan disebut dengan nama Ranying Hatalla. Secara etimologi Ranying Hatalla berasal dari bahasa Sangiang (Dayak Kuna), terdiri dua suku kata, yaitu Ranying dan Hatalla. Ranying berarti: “Maha Besar”, dan Hatalla berarti “Maha Kuasa/tidak terbatas”. Jadi Ranying Hatalla dipahami sebagai suatu kekuatan “energi” yang menjadi misteri dibalik adanya alam semesta berserta isinya (tidak terbatas oleh sifat, ruang dan waktu, serta tidak terpikir atau terjangkau oleh akal pikiran manusia mengenai keberadaannya).

Ada tiga klasifikasi sebutan nama Tuhan dalam ajaran Hindu Kaharingan: 1) Ranying Hatalla, 2) Ranying Hatalla Langit Raja Tuntung Matan Andau Tuhan Tambing Kabanteran Bulan, dan 3) Ranying Hatalla Langit Raja Tuntung Matan Andau Tuhan Tambing Kabanteran Bulan Jatha Balawang Bulau Kanaruhan Bapager Hintan.

(Panaturan, 1: 3, 2 : 12 & 41 : 45) .